Rabu, 28 September 2011

BAB III

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif lapangan yang mempelajari dan menggambarkan secara intensif latar belakang, status dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok atau lembaga.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional prediktif dua prediktor (Winarsunu, 2004: 12). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan menggunakan analisa statistik biasanya bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediksi (Sugiyono, 2006: 8).

B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (1996: 89) diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi menurut menurut Ibnu Hajar (1996: 67) adalah kelompok individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama. Populasi merupakan jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari yang meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki dan perempuan dari MTs Tholabuddin Masin kelas IX yang berjumlah 134. Karena keterbatasan waktu, tenaga dan untuk memudahkan dalam mengolah data maka digunakan sebagian populasi.
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005: 58). Dalam pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang sesuai dengan sumber data sebenarnya atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain, sampel harus representatif (Ibnu hadjar, 1999: 126). Ketentuan pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto yaitu jika subyeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua sehingga penelitiannya disebut penelitian populasi, namun jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2002:71).
Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 25% dari seluruh populasi yang berjumlah 134 siswa, sehingga diperoleh sampel sebanyak 34 responden. Dalam penelitian ini tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah tehnik Proportional Sistematic Random Sampling dan berkelompok (Arikunto, 1991: 128).
Tehnik pengambilan sampel ini proporsional dengan mempertimbangkan jumlah murid di setiap kelas, yaitu penulis mengambil murid dalam jumlah yang sama dari tiap-tiap kelas dan dipilih secara acak. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara klaster (cluster random sampling) yaitu melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan terhadap subyek secara individual (Azwar, 1999: 87).
Keseluruhan populasi dikelompokkan ke dalam kelas-kelas yaitu kelas IX A, kelas IX B , kelas IX C, Kelas IX D. Untuk memperoleh 34 responden dari 134 siswa, penulis mengambil 9 siswa dari kelas IX A dan kelas IX B dan untuk kelas IX C dan IX D masing-masing diambil 8 siswa, sehingga jumlah seluruhnya ada 34 siswa.
Untuk menentukan rincian sampel masing-masing kelas mengacu pada pendapat Nazir (1998 : 365), dengan rumus :
Ni
ni n
N
dimana :
ni Ukuran sampel yang harus diambil dari stratum-i (suatu wilayah usaha)
Ni Ukuran populasi stratum-i (suatu wilayah usaha)
N Ukuran populasi keseluruhan
n Ukuran sampel keseluruhan
Maka :

Kelas IX A :
35
= x 34 = 9 orang
134

Kelas IX B :
34
= x 34 = 9 orang
134
Kelas IX C :
33
= x 34 = 8 orang
134
Kelas IX D :
33
= x 34 = 8 orang
134


C. Variabel dan Indikator
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suryabrata, 1995:72). Sedangkan menurut Sugiyono (2001: 57) variabel adalah konsep yang memiliki variasi atau karakter. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel adalah obyek penelitian yang memiliki variasi karakteristik tertentu.
Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel antara lain:
a. Variabel Independen (bebas)
Menurut Sugiyono (1993: 3), Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor dan antecenden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya berubahnya variabel dependen (Variabel terikat). Jadi variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi. Maka dalam hal ini sebagai variabel bebasnya adalah Pemanfaatan Internet (X1) dan teks buku pelajaran (X2). Adapun indikatornya sebagai berikut:
Variabel Aspek Indikator
Pemanfaataan Internet (X1)
Frekuensi Penggunaan 1. Mampu mengatur waktu dalam penggunaan internet
2. Lama waktu yang dihabiskan setiap kali online di internet


Pemanfaatan
Media internet 1. Mampu memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk pembelajaran
2. Mampu memilih situs-situs yang bermanfaat untuk pembelajaran
3. Mampu mendownload hasil penelusuran.
Pemanfaatan Teks Pelajaran (X2)
Frekuensi Penggunaan 1. Mampu mengatur waktu dalam pemanfaatan buku teks pelajaran
2. Lama waktu yang dihabiskan setiap kali membaca buku teks


Pemanfaatan Buku Teks 1. Mampu memanfaatkan fasilitas perpustakaan untuk sumber belajar.
2. Mampu memahami isi dari buku yang dibaca dengan baik.
3. Mampu merangkum hasil bacaan yang dibaca dengan baik..

b.. Variabel Dependen (Terikat).
Variabel ini sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 1993: 3). Maka dalam hal ini sebagai variabel terikatnya adalah Prestasi Belajar(Y). Siswa. Indikator dari prestasi siswa ini diambil dari rata-rata nilai raport semester I tahun pelajaran 2009/2010.

D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data digunakan beberapa metode dengan harapan dapat memperoleh data yang lengkap karena antara metode yang satu dengan yang lainya saling membantu dan melengkapi.
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain:
1. Wawancara (Interview), merupakan metode dengan jalan tanya jawab untuk memperoleh data yang diinginkan. Wawancara dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mangajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moloeng, 2004: 186). Wawancara dilakukan guna mencari informasi yang berkaitan dengan fenomena yang diamati, yang belum terungkap atau kesulitan untuk digali secara mendalam melalui instrumen kuesioner.
2. Dokumentasi, yaitu cara mengumpulkan data melalui peninggalan yang tertulis terutama berupa arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dalam hal ini berupa raport siswa (Sugiyono, 2006: 270). Hal ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai nilai hasil rata-rata raport siswa semester I tahun pelajaran 2009/2010.
3. Observasi, sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan dengan pengamatan dan pencatatan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Sugiyono, 2006: 254). Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah atau deskripsi lokasi penelitian, aktivitas dan keaktifan siswa saat memanfaatkan Internet dan teks buku pelajaran yang dilaksanakan di MTs Tholabuddin Masin. Observasi ada 2 yaitu:
a. Yang tidak berstuktur adalah peneliti tidak mengetahui aspek-aspek apa dari kegiatan-kegiatan yang ingin diamati relevan dengan tujuan penelitinnya.
b. Berstruktur yaitu peneliti telah mengetahui aspek dari aktivitas yang diamatinya yang relevan dengan masalah serta tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan teknik observasi berstruktur, karena peneliti telah mengetahui aspek dari aktifitas yang diamati yang berupa pengamatan langsung terhadap kegiatan siswa dalam memanfaatkan media internet dan teks buku pelajaran.
4. Metode angket disebut juga metode quesioner yaitu metode pengumpulan data berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk memperoleh informasi. Angket merupakan suatu daftar pertanyaan-pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu atau kelompok dan peneliti tidak harus bertemu langsung dengan subyek, tetapi cukup dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan respon (Ibnu Hajar, 1996: 181) pada dasarnya angket terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Angket tertutup yaitu angket yang jawabannya sudah tertentu (tidak ada pilihan). Contoh: ya, tidak.
b. Angket terbuka yaitu angket yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup Angket ini diberikan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan Internet dan teks bacaan masing-masing soal terdiri atas 20 item pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala likert yaitu sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1.

E. Penyusunan dan Pengembangan Instrumen
1. Penyusunan Instrumen.
a. Pemanfaatan Internet
1) Definisi konseptual dan operasional
Internet merupakan jaringan komputer yang sangat besar, terdiri atas jaringan-jaringan kecil yang terkoneksi yang menjangkau ke seluruh dunia. Bersamaan dengan perkembangan teknologi, Internet telah memberikan dampak sosial. Tidaklah mengherankan kalau banyak orang tertarik dengan Internet. Para pengguna Internet yang berpengalaman berkelana di jaringan, mencari luapan informasi secara gratis dinamakan Net Surfers (Yulianto, 1996:1).
Secara operasional adalah penilaian siswa terhadap pemanfaatan media Internet sehingga memungkinkan munculnya perubahan terhadap hasil belajar siswa yang lebih baik.
Adapun kisi-kisi Instrumen angket pemanfaatan Internet (Xl) sebagai berikut:


NO PEMANFAATAN INTERNET NOMOR ITEM SOAL
1
Frekuensi pemanfaatan Internet 1 , 2 , 3 , 4
2 Pemanfaatan Media Internet 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Jumlah 20

2) Penskoran / Penilaian
Adapun kategori yang digunakan untuk menentukan standar nilai angket pemanfaatan Internet (Xl) sebagai berikut :
Alternatif jawaban (a) dengan bobot nilai 4
Alternatif jawaban (b) dengan bobot nilai 3
Alternatif jawaban (c) dengan bobot nilai 2
Alternatif jawaban (d) dengan bobot nilai 1
b. Pemanfaatan Buku Pelajaran
1) Definisi konseptual dan operasional
Secara konseptual pemanfaatan buku pelajaran ini dapat dilakukan dengan cara membaca dan memahami isinya. Hodgson (dalam Tarigan, 1990: 15) memberikan definisi membaca suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Secara operasional adalah penilaian terhadap siswa dalam memanfaatkan buku pelajaran sehingga memungkinkan munculnya perubahan terhadap hasil belajar siswa yang lebih baik.
Adapun Kisi-kisi penyusunan instrument angket pemanfaatan buku pelajaran (X2) sebagai berikut:

NO PEMANFAATAN TEKS BUKU PELAJARAN NOMOR ITEM SOAL
1
Frekuensi pemanfaatan Buku Pelajaran 1 , 2 , 3 , 4
2 Pemanfaatan Buku Pelajaran 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Jumlah 20

2) Penskoran / Penilaian
Adapun kategori yang digunakan untuk menentukan standar nilai angket persepsi siswa tentang kemampuan guru mengelola kelas (X2) sebagai berikut :
Alternatif jawaban (a) dengan bobot nilai 4
Alternatif jawaban (b) dengan bobot nilai 3
Alternatif jawaban (c) dengan bobot nilai 2
Alternatif jawaban (d) dengan bobot nilai 1
c. Prestasi belajar
1) Definisi konseptual dan operasional
Prestasi belajar secara konseptual adalah hasil yang telah dicapai atau yang ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajar, baik berupa angka maupun huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu (M. Bukhori, 1983: 8).
Prestasi belajar secara operasional adalah sesuatu yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar yaitu dengan adanya perubahan tingkah laku pada siswa baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil belajar di sekolah ini dapat di lihat dari penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang di kembangkan melalui mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka dengan melihat hasil rata-rata raport siswa, dalam penelitian ini yang diambil adalah rata-rata raport siswa kalas IX semester I tahun pelajaran 2009/2010
2. Pengembangan Instrumen
a. Uji Realibilitas
Reliabilitas menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut memberikan hasil pengukuran yang tidak berubah-ubah dan akan memberikan hasil pengukuran yang relatif sama apabila dilakukan pengulangan atas penggunaan alat ukur tersebut (Singgih, 2002: 43).
Sedangkan Suharsimi Arikunto (1997: 154) menyatakan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Pengujian reliabilitas instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua dan selanjutnya dianalisis dengan rumus Spearman Brown sebagai berikut :
2.rb
ri =
1 + rb

Untuk keperluan itu maka butir–butir instrument dibelah menjadi dua kelompok yaitu kelompok instrument ganjil dan instrument genap. Selanjutnya skor data tiap kelompok disusun sendiri sehingga menghasilkan skor total. Selanjutnya skor total antara ganjil dan genap dicari koefisien korelasi.
Setelah dihitung didapat koefisien korelasi untuk instrument Internet 0,740 (Lihat lampiran tabel 1) dan instrument teks bacaan sebesar 0,672 (Lihat lampiran tabel 2) selanjutnya dimasukkan dalam rumus Spearman Brown.
2.rb 2. 0,740
ri = = = 0,850 (Internet)
1 + rb 1,740

2.rb 2. 0,672
ri = = = 0,803 (Buku Pelajaran)
1 + rb 1,672

Kemudian harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5% maka instrumen dinyatakan reliabel (Suharsimi Arikunto, 1997: 164). Berdasarkan hasil analisis ujicoba instrumen Internet diperoleh r untuk instrumen sebesar 0,805 instrumen tersebut lebih besar dari r tabel = 0,339 maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
Sedangkan hasil analisis ujicoba instrumen teks buku pelajaran diperoleh r untuk instrumen sebesar 0,803 instrumen tersebut lebih besar dari r tabel = 0,339 maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
b. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kevalidan kuesioner yang dipakai. Validitas menggambarkan tingkat ketepatan suatu alat ukur mampu melakukan fungsi (Singgih, 2002: 47). Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program exel.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168).
Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Pengujian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 170) seperti berikut:
N∑XY – (∑X)( ∑Y)
rxy =
√ {N∑X²– (∑X)² } {N∑Y² – (∑Y)²}
Keterangan:
r xy = Koefisien korelasi suatu butir
N = Cacah objek
X = Skor Butir
Y = Skor total
Sebuah instrumen valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Jika r (korelasi), dengan item tersebut valid. Biasanya syarat minimum untuk dapat dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3 (Sugiyono, 2006: 148). Hasilnya lihat lampiran tabel 3 dan 4.

F. Teknik Analisis Data
Dalam mengolah data yang peneliti peroleh, peneliti menggunakan analisis regresi dua prediktor, yaitu menganalisis seberapa besar ketergantungan variabel terikat yaitu variabel prestasi belajar siswa (Y) terhadap variabel bebas yaitu pemanfaatan Internet (X1) dan pemanfaatan buku pelajaran (X2).
Adapun pengolahan data yang telah diperoleh peneliti menggunakan tiga tahapan, yaitu:
1. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan tabel-tabel distribusi frekuensi atau pembagian kekerapan keseringan. Secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam analisis ini peneliti memasukkan data-data yang terkumpul ke dalam tabel distribusi untuk memudahkan dalam pengolahan data selanjutnya (Singgih, 2002: 47).
2. Analisis Uji Hipotesis
a. Uji Normalitas dengan Chi kuadrat.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Uji parametrik misalnya, mengisyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal maka disarankan untuk menggunakan uji non parametrik (Singgih, 2002: 50).
b. Analisis Korelasi Ganda
Korelasi ganda (Multiple correlation) adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua atau lebih variabel bebas (X) secara bersama-sama dengan variabel terikat Y (Singgih, 2002: 50).
Koofisien korelasi ganda dirumuskan sebagai berikut:
R =
Keterangan
R = Koefisien korelasi ganda
x1 = Pemanfaatan Internet
x2 = Pemanfaatan Teks Buku Pelajaran
c. Pengujian keberartian koefisien korelasi (Uji F)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel berarti atau tidak, maka perlu menggunakan uji F dengan membandingkan dengan nilai F tabel.
F =
Keterangan:
r = koefisien korelasi ganda
F = Nilai uji F
k = banyaknya variabel
n = banyaknya responden
d. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, jadi penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan Internet (X1) dan pemanfaatan buku pelajaran (X2) terhadap prestasi belajar siswa dengan rumus yang digunakan adalah:
Persamaan Regresi :
= a+b1X1+b2X2
Keterangan:
= Skor Y yang diprediksikan
X1 = Skor prediktor 1
X2 = Skor prediktor 2
a = bilangan konstanta
b1 = bilangan koofisien prediktor 1
b2 = bilangan konstanta prediktor 2
3. Analisis Uji Hipotesis
Peneliti menggunakan analisis ini karena merupakan analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil-hasil analisis uji hipotesis. Dalam analisis ini peneliti membuat interpretasi dari hasil analisis regresi skor mentah yang telah diketahui dengan jalan membandingkan harga F hitung dengan F tabel dengan kemungkinan:
a. Jika F hitung > F tabel, maka signifikan dan hipotesis diterima.
b. Jika F hitung < F tabel, maka non signifikan dan hipotesis ditolak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar